welcome

JavaScript Free Code JavaScript Free Code

Senin, 18 April 2011

Belajar Atasi Fakir Miskin, DPR Kunjungi China dan Australia


Elvan Dany Sutrisno - detikNews


<p>Your browser does not support iframes.</p>
<a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1b&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a59ecd1b' border='0' alt='' /></a>

Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR mencari cara untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Berbekal draf RUU Fakir Miskin yang masih setengah jadi, rombongan komisi VIII DPR bertolak ke Australia dan China.

Rombongan yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR Gondo Radityo Gambiro bertolak ke Australia dan China pada hari Minggu (17/4/2011). Rombongan akan melakukan tour ke dua negara tersebut hingga 24 April 2011.

Kunjungan Komisi VIII DPR ini mungkin bertujuan mulia. Namun rombongan Komisi VIII tak sempat berpamitan kepada rakyat Indonesia melalui media.

Dalam kunjungan tersebut rombongan Komisi VIII DPR akan menggelar pertemuan dengan parlemen China dan Australia. Membahas utamanya terkait regulasi dan jaminan bagi fakir miskin di China dan Australia.

"Lebih pada mungkin regulasi suatu pemerintah negara terkait dengan penanganan fakir miskin. Golnya adalah mencari hal-hal yang bisa dikorelasikan untuk merumuskan RUU ini," ujar anggota Komisi VIII DPR Arwani Thomafi kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (18/4/2011).

Sepulang dari China dan Australia, DPR akan menyelesaikan RUU Fakir Miskin. Diharapkan UU ini mampu mendorong pemerintah memperhatikan nasib fakir miskin.

"Kalau itu jawabannya adalah tanggungjawab negara. Prinsipnya negara itu adalah tanggung jawab dalam melakukan upaya pengentasan kemiskinan. Namun upaya pemerintah di beberapa lembaga ada banyak anggaran sosial juga terkait fakir miskin pada akhirnya tidak fokus. Diharapkan dengan regulasi ini bisa lebih fokus," jelasnya.

FITRA merilis data, kunjungan Komisi VIII DPR ke China 17-24 April 2011 menghabiskan anggaran Rp 668.730.500. Sementara kunjungan Komisi VIII DPR ke Australia menghabiskan anggaran Rp 811.800.250.

Daftar kunjungan kerja empat alat kelengkapan DPR selama masa reses DPR 8 April hingga 8 Mei 2011 yang diolah oleh Seknas FITRA dari RK dan Dipa DPR tahun 2011 yang mengikuti standar Kemenkeu no. 100/PMK.02/2011 adalah sebagai berikut:

1. Kunjungan Komisi I DPR ke Amerika Serikat 1-7 Mei 2011 menghabiskan anggaran Rp 1.405.548.500
2. Kunjungan Komisi I DPR ke Turki 16 –22 April 2011 menghabiskan anggaran Rp 879.908.000
3. Kunjungan Komisi I DPR ke Rusia menghabiskan anggaran Rp 1.286.713.750
4. Kunjungan Komisi I DPR ke Prancis menghabiskan anggaran Rp 944.593.250
5. Kunjungan Komisi I DPR ke Spanyol menghabiskan anggaran Rp 1.201.826.500
6. Kunjungan Komisi X DPR ke Spanyol 24 – 30 April 2011 menghabiskan anggaran Rp 1.320.374.500
7. Kunjungan Komisi X DPR ke China menghabiskan anggaran Rp 668.730.500
8. Kunjungan Komisi VIII DPR ke China 17-24 April 2011 menghabiskan anggaran Rp 668.730.500
9. Kunjungan Komisi VIII DPR ke Australia menghabiskan aggaran Rp 811.800.250
10. Kunjungan BURT DPR ke Inggris  1-7 Mei 2011 menghabiskan anggaran Rp 1.574.638.500
11. Kunjungan BURT DPR ke Amerika Serikat menghabiskan aggaran Rp 1.966.986.500

Total anggaran yang digunakan kunjungan kerja DPR selama masa reses (8 April-8 Mei 2011) adalah Rp 12.730.087.250.

Rabu, 09 Maret 2011

Golkar Tak Jadi Pecah Koalisi, Syarat Gerindra Memberatkan, PKS Tetap Dirangkul SBY?

Surat Tak Dibalas SBY, Gerindra akan Jadi Oposisi Kritis

Jakarta, Selasa, 08/03/2011 18:31 WIB - Perwakilan SBY ternyata sempat menemui Prabowo untuk mengajak Gerindra masuk koalisi. Ajakan ini lalu dibalas dengan pengajuan syarat melalui surat tertulis. Namun, surat itu hingga sekarang tak dibalas SBY. Gerindra pun siap jadi oposisi kritis.

"Sampai sekarang syarat itu sudah kita sampaikan secara tertulis kepada Presiden dan belum ada respon. Kita akan tetap sebagai partai merdeka yang mandiri dan bebas pengaruh kekuasaan. Gerindra tak mau berpihak dan tetap mendorong ekonomi kerakyatan," terang Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (8/3/2011).

Muzani lalu menceritakan awal mula terbukanya peluang Gerindra masuk koalisi. Wacana itu pertama kali terbuka karena pendekatan PD terhadap Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto.

"Pada saat rakernas HKTI Pak Prabowo ditemui oleh Jafar Hafsah (Ketua FPD DPR) membicarakan kemungkinan kalau Gerindra masuk koalisi pemerintahan. Pak Prabowo diajak komunikasi, memang Jafar Hafsah bukan utusan resmi Pak SBY itu inisiatif beliau sebagai Ketua FPD DPR," beber Muzani.

Tak selang beberapa waktu, SBY secara langsung mengirimkan perwakilannya menemui Prabowo. Kali ini ada langkah serius dari SBY karenanya Gerindra pun menjawab dengan surat resmi berupa prasyarat.

"Sehari kemudian Pak Prabowo ditemui orangnya Pak SBY. Orang ini mengatakan bahwa mau mengajak Gerindra ke dalam koalisi pemerintah. Dasar itulah Pak Prabowo memanggil kami, apakah tawaran ini diterima atau tidak," terang Muzani.

Karena itulah, Gerindra mengusulkan dua posisi penting di pemerintahan. Namun syarat itu hingga kini belum dijawab Presiden SBY.

"Dari situ karena kita merasa tidak dominan maka kita menginginkan dua hal yakni penguatan BUMN sebagai basis perekonomian nasional dan pertanian sebagai penyangga pangan nasional. Itu yang kita sampaikan lebih lanjut dalam bentuk surat," tandasnya.

Dengan tidak adanya balasan SBY, Gerindra yakin jika isu reshuffle dan evaluasi koalisi hanya digunakan Presiden SBY untuk mengembalikan komitmen partai koalisi.

"Kami berkesimpulan reshuffle ini menjadi sebuah instrumen yang didengungkan pihak kekuasaan untuk menguji loyalitas parpol peserta koalisi. Kalau itu maksudnya presiden sudah mendapatkan rekomitmen baru partai koalisi yang dua pekan ini kendor," terang Muzani.

Namun Muzani mengatakan, Gerindra tidak merasa dipermainkan oleh Presiden SBY. Gerindra siap kembali menjadi partai yang mandiri karena hingga hari ini memang Presiden belum memberikan jawaban terhadap persyaratan yang diajukan Gerindra.
http://www.detiknews..com/read/2011/...991101mainnews

Adapun sejumlah syarat yang diajukan Gerindra antara lain:

* Menjadwalkan kembali pembayaran utang luar negeri,
* Menyelamatkan kekayaan negara untuk menghilangkan kemiskinan,
* Melaksanakan ekonomi kerakyatan, delapan program desa,
* Memperkuat sektor usaha kecil,
* Kemandirian energi, pendidikan dan kesehatan,
* Menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup.
* Menolak haluan ekonomi neoliberal

Melihat sejumlah syarat yang diajukan Gerindra ini, Muhammad Nabil pesimis pihak penguasa akan mampu memenuhinya. Terlebih, menurut Nabil, sosok Boediono selama ini dicap publik sebagai orang yang berhaluan neoliberal.

“Bagaimana mungkin pemerintah akan mengubah haluan ekonomi neolib seperti yang disyaratkan Gerindra, sedang tokoh yang dicap sebagai neolib sendiri adalah orang nomor dua di lingkar kekuasaan,” tandasnya.
http://rimanews.com/read/20110308/19...jukan-gerindra


Demokrat Pertimbangkan Syarat Gerindra

Minggu, 6 Maret 2011 | 13:58 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Andi Mallarangeng menanggapi positif delapan poin yang diajukan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sebagai syarat koalisi. Syarat tersebut termasuk soal kemandirian pangan dan penjualan badan-badan usaha milik negara.

Andi mengatakan, Gerindra, dan juga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, adalah kawan Partai Demokrat di parlemen. "Kami terbuka kerja sama dengan Partai Gerindra dan PDI-P," kata Andi, ketika dihubungi para wartawan, Minggu (6/3/2011).

Andi mengatakan, kerja sama Demokrat dengan Gerindra dan PDI-P di parlemen saat ini telah berjalan dengan baik.

Ketika dikonfirmasi kebenaran soal permintaan Gerindra atas dua posisi menteri, yaitu menteri BUMN dan menteri pertanian, Andi tak dapat memastikannya. "Soal posisi menteri, itu urusan Presiden. Saya tidak tahu," katanya.

Sementara itu, ditanya apakah Presiden telah mendapat jawaban dari Golkar dan PKS terkait teguran yang disampaikan melalui pidatonya di Kantor Presiden, Jakarta, awal pekan ini, Andi mengatakan belum mengetahuinya.

Pasca-usulan hak angket pajak yang kandas, hubungan Gerindra dan Demokrat semakin dekat. Gerindra yang berdiri bersama Demokrat menolak hak angket pajak akhirnya ditawari masuk dalam koalisi.

Di pihak lain, di dalam koalisi, hubungan Partai Golkar-PKS dengan Demokrat merenggang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tengah melakukan evaluasi terhadap Golkar dan PKS setelah keduanya berseberangan dengan Demokrat dalam dua kali usulan hak angket, Century dan Pajak.
http://nasional.kompas.com/read/2011...yarat.Gerindra

Sesak PKS Lega Golkar

Tue, Mar 8, 2011 at 19:00 | Jakarta, matanews.com
Pertemuan Aburizal Bakrie dengan Presiden SBY menyelamatkan kerindangan Golkar di koalisi. Kini tinggal PKS yang masih harap-harap cemas menunggu pertemuan Presiden SBY dengan Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminuddin.

Meski Ical menyatakan Golkar siap keluar dari koalisi, namun pada kenyataannya mereka tetap berada dalam bagian penguasa. Meski Partai Demokrat mendesak agar Golkar dikeluarkan, Presiden SBY masih membutuhkan parpol penguasa Orde Baru itu di pemerintahannya.

“Kita tadi menemukan kata sepakat. Golkar tetap di koalisi,” kata Ical usai bertemu SBY di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 8 Maret 2011.

Selamatnya Golkar dari depakan koalisi belum diikuti PKS. Berbeda dengan Golkar yang tetap garang meski terancam, PKS malah meredakan intonasi kerasnya kepada Pemerintahan SBY. Usai rapat di Gedung DPR, Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal menuturkan bahwa PKS menginginkan rekonsolidasi koalisi. PKS tidak ingin ada perombakan koalisi maupun reshuffle.

Hal ini jelas berbeda dengan ucapan Sekjen PKS Anis Matta yang menyatakan partainya siap menyeberang menjadi koalisi. Wasekjen Demokrat Saan Mustopa pun menyindir perubahan PKS tersebut.

“Kenapa baru sekarang? Katanya sudah siap menjadi oposisi,” ujar Saan.

Meski SBY sikap SBY tentang PKS belum jelas, harapan politisi Demokrat ini tetap sama, mengeluarkan PKS dari koalisi. Malah SBY diminta berhati-hati dengan perubahan sikap PKS yang garang kemudian melunak, hanya demi menyelamatkan dari evaluasi SBY.

“PD meyakini keputusan beliau (SBY) akan mewakili dan menjawab keresahan anggota koalisi,” kata Saan
http://matanews.com/2011/03/08/sesak-pks-lega-golkar/

-----------------

PKS kayaknya tetap dirangkul SBY tetapi jatah kursi kabinetnya dikurangi 50% .. sisa dua kursi, tinggal menteri Sosial dan Ristek. Sementara Gerindra, karena mengajukan syarat berlebihan dan berat, sepertinya tak akan dipenuhi SBY. Memasukkan anak buah Prabowo ke Pemerintahan, sama saja piara 'anak macan' ...

Minggu, 06 Maret 2011

Kabupaten Sidoarjo

Sejarah Kabupaten Sidoarjo

Pada tahun 1019 - 1042 Kerajaan Jawa Timur diperintah oleh seorang Putera dari hasil perkawinan antara Puteri Mahandradata dengan Udayana (seorang Pangeran Bali) yang bernama Airlangga, pada waktu pemerintahan Airlangga, keadaan negara tentram, keamanan terjamin, dan negara mengalami kemajuan yang pesat. Karena raja Airlangga mempunyai 2 orang putera, maka pada akhir masa pemerintahannya ia memandang perlu membagi kerajaan menjadi dua bagian untuk diserahkan kepada kedua putranya, agar dikemudian hari tidak terjadi perebutan tahta. Pembagian itu terjadi pada tahun 1042, yaitu menjadi kerajaan Daha (Kediri) dan Kerajaan Jenggala. Kerajaan Jenggala yang berdiri pada tahun 1024 terletak di daerah delta Brantas, yaitu meliputi pesisir utara seluruhnya, dengan demikian menguasai bandar-bandar dan muara sungai besar, sedangkan ibukotanya berada di sekitar Kecamatan Gedangan sekarang. Lain halnya dengan Kerajaan Kediri, tidak memiliki bandar sebuahpun sehingga walaupun hasil pertanian di Kediri sangat besar dan upeti mengalir dengan sangat besar, semuanya semua itu tidak dapat diperdagangkan karena kerajaan kediri tertutup dari laut sebagai jalan perdagangan pada waktu itu. Maka timbullah perebutan bandar antara kerajaan Kediri dan kerajaan Jenggala, yang kemudian menimbulkan peperangan besar antara kedua kerajaan tersebut, dimana keduanya menuntut kekuasaan atas kerajaan Airlangga.Perang tersebut berakhir dengan kekalahan kerajaan Jenggala, pada tahun 1045(menurut sumber lain Kerajaan Jenggala pada tahun 1060 masih ada)

RIWAYAT PERKEMBANGAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO


R.A.A Soejadi
Bupati Sidoarjo
periode 1933-1949


R.Suriadi Kertosuprojo
Bupati Sidoarjo
periode 1950-1958


H.A. Chudori Amir
Bupati Sidoarjo
periode 1958-1959


R.H Samadikoen
Bupati Sidoarjo
periode 1959-1964


Kol.Pol. HR. Soedarsono
Bupati Sidoarjo
periode 1965-1975


Kol.Pol. H Soewandi
Bupati Sidoarjo
periode 1975-1985


Kol.Art. Soegondo
Bupati Sidoarjo
periode 1985-1990


Kol.Inf. Edhi Sanyoto
Bupati Sidoarjo
periode 1990-1995


Kol.Inf. H. Soedjito
Bupati Sidoarjo
periode 1995-1999



Drs. Win Hendrarso ,Msi
Bupati Sidoarjo
periode 1999-2010


Semula, tepatnya pada tahun 1851 daerah Sidoarjo bernama Sidokare, bagian dari kabupaten Surabaya. Daerah Sidokare dipimpin oleh seorang patih bernama R. Ng. Djojohardjo, bertempat tinggal di kampung Pucang Anom yang dibatu oleh seorang wedana yaitu Bagus Ranuwiryo yang berdiam di kampung Pangabahan. Pada tahun 1859, berdasarkan Keputusan Pemerintah Hindia Belanda no. 9/1859 tanggal 31 Januari 1859 Staatsblad No. 6, daerah Kabupaten Surabaya dibagi menjadi dua bagian yaitu Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokare.Dengan demikian Kabupaten Sidokare tidak lagi menjadi daerah bagian dari Kabupaten Surabaya dan sejak itu mulai diangkat seorang Bupati utuk memimpin Kabupaten Sidokare yaitu R. Notopuro (R.T.P Tjokronegoro) berasal dari Kasepuhan, putera R.A.P Tjokronegoro Bupati Surabaya, dan bertempat tinggal di kampung Pandean (sebelah selatan Pasar Lama sekarang), beliau medirikan masjid di Pekauman (Masjid Abror sekarang),sedang alun-alunya pada waktu itu adalah Pasar Lama. Dalam tahun 1859 itu juga, dengan berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 10/1859 tanggal 28 Mei 1859 Staatsblad. 1859 nama Kabupaten Sidokare diganti dengan Kabupaten Sidoarjo. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa secara resmi terbentuknya Daerah Kabupaten Sidoarjo adalah tangal 28 Mei 1859 dan sebagai Bupati I adalah R.Notopuro (R.T.P Tjokronegoro) Semula rumah Kabupaten di daerah kampung Pandean, kemudian karena suatu hal maka Bupati Tjokronegoro I dipindahkan ke Kampung Pucang (Wates). Disini beliau membangun masjid Jamik yang sekarang ini (Masjid Agung), tetapi masih dalam bentuk yang sangat sederhana, sedang di sebelah Baratnya dijadikan Pesarean Pendem (Asri). Pada tahun 1862, beliau wafat setelah menderita sakit, dan dimakamkan di Pesarean Pendem (Asri). Sebagai gantinya pada tahun 1863 diangkat kakak alnarhum sebagai Bupati Sidoarjo, yaitu Bupati R.T.A.A Tjokronegoro II (Kanjeng Djimat Djokomono), pindahan dari Lamongan. Pada masa pemerintahan Bupati Tjokronegoro II ini pembangunan - pembangunan mendapat perhatian sangat besar antara lain, meneruskan pembangunan Masjid Jamik yang masih sangat sederhana, perbaikan terhadap Pesarean Pendem, disamping itu dibangun pula Kampung Magersari sebelah Barat Kabupaten, yang kemudian ditempatkan disitu orang-orang Madura. Pada tahun 1883 Bupati Tjokronegoro mendapat pensiun, yang tak lama kemudian pada tahun sama beliau wafat, dimakamkan di Pesarean Botoputih Surabaya. Sebagai gantinya diangkat R.P Sumodiredjo pindahan dari Tulungagung tetapi hanya berjalan 3 bulan karena wafat pada tahun itu juga dan dimakamkan di Pesarean Pendem. Selanjutnya dalam tahun1883 itu diangkat R.A.A.T. Tjondronegoro I ini dapatlah dicatat sebagai berikut :
Dalam Bidang Pembangunan
Penyempurnaan Masjid Jamik yang telah dibangun oleh para Bupati terdahulu yaitu diperluas dan diperindah dengan pemasangan marmer. Pembangunan ini dimulai hari Jum'at Kliwon tanggal 26 Muharrom 1313 H, bertepatan dengan tahun Wawu 1825 dan tanggal 19 Juli 1895. Bagi Pesarean para Bupati serta keluarganya, para penghulu dan segenap ahlul masjid ditetapkan di pekarangan Masjid Jamik (seperti yang kita saksikan sekarang)
Dalam Bidang pemerintahan
Susunan Pemerintahan (Hierarchie) pada waktu itu di Kabupaten Sidoarjo dibagi menjadi 6 Kawedanan (Distrik) yaitu :
Kawedanan Gedangan
Kawedanan Sidoarjo
Kawedanan Krian
Kawedanan Taman Jenggolo
Kawedanan Porong Jenggolo
Kawedanan Bulang
Nama-nama Kawedanan tersebut ternyata masih memakai nama-nama pada waktu Kerajaan Jenggal dahulu.

Masa Pedudukan Jepang ( 8 Maret 1942 - 15 Agustus 1945 ) Sebagaimana juga daerah-daerah di Indonesia, mulai tanggal 8 Maret 1942 daerah Delta Brantas ada dibawah kekuasaan Pemerintahan Militer Jepang. Pada waktu pendudukan Jepang itu, yang menjadi Bupati Sidoarjo adalah tetap Bupati R.A.A. Sujadi. Pemerintahan jepang sangat militeristik sehingga tidak sedikit para pemimpin dan Pamong Praja yang dianggap merintangi Pemerintahan Jepang menjadi korban Kempetai. Dimana-mana dibentuk Seinendan dan Keibondan dan (sebagai pembantu Polisi ), hingga ke desa-desa terpencil.

Pemerintahan Republik Indonesia. Sebagaimana tercatat pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah pada Sekutu, pada waktu itu adalah waktu yang sebaik-baiknya bagi Bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan, dimana-mana di daerah Republik Indonesia dibentuk bermacam-macam badan atau perkumpulan yang bersifat nasional. Pada waktu itu yang berkuasa di daerah Delta Brantas ialah Kaigun ( tentara Laut Jepang ) yang dengan rela menyerahkan senjatanya kepada pemuda-pemuda kita. Badan-badan bersenjata mulai dibentuk dengan nama B.K.R dan P.T.K.R. Diantara badan-badan bersenjata tersebut yang paling berkuasa didaerah kita pada waktu itu ialah P.T.K.R. dibawah pimpinan Mayor Sabarudin. Pembunuhan-pembunuhan dijalankan terhadap mereka yang dicurigai sebagai mata-mata musuh. Karena tindakannya yang melampui batas maka oleh pihak pimpinan yang tertingggi dianggap perlu untuk melucuti senjata P.T.K.R. yang ada dibawah pimpinan Sabarudin tersebut. Akhirnya kekuasaan Sabarudin dkk. dapat dilumpuhkan.

Permulaan bulan Maret Belanda mulai aktif dengan usaha-usahanya untuk menduduki kembali daerah kita. Waktu Belanda menduduki Gedangan, Pemerintah memandang perlu memindahkan pusat Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo ke Porong. Tetapi masih ada pegawai-pegawai yang ditugaskan untuk tetap tinggal di kota Sidoarjo sebagai wakil dari Pemerintahan. Kemudian di Candi di bentuk Markas Gabungan sebagai pertahanan. Pada waktu itu derah Dungus (Kecamatan Sukodono) menjadi daerah rebutan dengan Belanda. Tanggal 24 Desember 1946, Belanda mulai menyerang kota Sidoarjo dengan serangan dijalankan dari jurusan Tulangan. Maka pada hari itu juga Daerah Sidoarjo jatuh ketangan Belanda. Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo dipindahkan lagi ke daerah Jombang. Dan mulai saat itu Daerah Sidoarjo dibawah pemerintahan Recomba yang berjalan hingga tahun 1949.

Sesudah negara Jawa Timur dibentuk, daerah Brantas masuk daerah Boneka tersebut. Pada waktu itu Bupati R.I adalah : K. Ng. Soebekti Poespanoto. R. Soeharto. Tanggal 27 Desember 1949, Belanda menyerahkan kembali kepada Pemerintahan Republik Indonesia, maka waktu itu juga Daerah Delta Brantas dengan sendirinya menjadi daerah Republik Indonesia.

Tidak lama sesudah penyerahan kembali Kedaulatan kepada Pemerintah Republik Indonesia, berdasarkan Undang-Undang No. 22/1948, R. Soeriadi Kertosoeprojo diangkat menjadi Bupati/Kepala Daerah di Kabupaten Sidoarjo. Banyak kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo yang baru. Lebih-lebih karena Daerah Delta Brantas merupakan daerah penghubung antara kota Surabaya dengan daerah pedalamanan. Seperti kita ketahui kota Surabaya adalah termasuk kota yang terbesar di Asia Tengara, sehingga tidak luput dari intaian negara-negara asing yang ingin menyebarkan ideologinya didaerah Indonesia. Karena itu daerah Sidoarjo juga menghadapi segala macam infiltrasi, terutama dari pihak yang tidak menyukai adanya Republik Indonesia.

Kekacuauan- kekacuauan mulai timbul lagi di daerah-daerah. Kekacuauan- kekacuauan itu terutama disebabkan dari usaha-usaha pengikut Belanda yang tidak mau tunduk dibawah Pemerintahan Republik Indonesia. Diantara pengacau-pengacau itu ialah pengacau yang dipimpin oleh bekas Lurah desa Tromposari (Kecamatan Jabon) yaitu Imam Sidjono alias Malik. Didalam menjalankan kekacauan itu, Malik berusaha supaya lurah-lurah lainnya membantu dia. Tidak sedikit Pamong Desa dan Lurah lainnya yang menjadi alat Malik. Senjata yang mereka gunakan ternyata bekas kepunyaan KNIL. Daerah kekuasaannya ialah daerah segitiga : Gempol - Bangil - Pandaan, dan daerah Kabupaten seluruhnya masuk daerah operasinya. Berkat adanya kerja sama Pamong Praja, Polisi dan Tentara, maka kira-kira dalam pertengahan bulan Mei 1951, kekacauan mulai dapat diredakan, Malik tertangkap di daerah Bangil pada tanggal 12 Mei 1951.    Operasi-operasi dimana-mana dijalankan terus, dan baru pada permulaan Agustus 1951 keadaaan di daerah Delta Brantas dapat dikatakan aman dan terkendali. Pemerintahan lambat laun berjalan lancar kembali sampai ke pelosok-pelosok desa. Akhirnya sebagai kelengkapan dari cuplikan baru sejarah Kabupaten Sidoarjo dan untuk diketahui oleh masyarakat, maka perlu kami kutipkan nama-nama para Bupati Sidoarjo sejak pertama hingga sekarang .

Manchester United

Sejarah Manchester United: 1958-2008



Dari Munich hingga Moskwa, antara tragedi dan kejayaan telah tercatat dalam kisah perjalanan Manchester United.

1958 - Generasi hilang yang secara kejam menghapus potensi klub untuk merajai Eropa

Delapan pemain Manchester United (MU) tewas dalam kecelakaan pesawat di Munich, setelah mengisi bensin sepulangnya dari laga Piala Eropa di Belgrade. Rasa simpati datang dari seluruh penjuru dunia, dan banyak pihak merasa yakin dengan kemampuan MU untuk mencapai prestasi tinggi kala itu, namun Old Trafford terpaksa membangun tim baru.

1963 – Kedatangan George Best yang mengawali era baru

Setahun setelah mengontrak Denis Law, seorang pemain dari Irlandia Utara yang bernama George Best tiba di klub untuk menjadi salah satu pemain terbaik dunia sepanjang masa, yang membantu MU menjadi salah satu tim terkenal dunia.

1968 – Satu dasawarsa setelah musibah, MU meraih titel Piala Eropa pertamanya

Sepuluh tahun setelah tragedi Munich yang menimpa sebuah tim yang sebenarnya mampu memenangkan Piala Eropa, Matt Busby membangun tim baru dengan kekompakan Best, Law dan Bobby Charlton untuk meraih Piala Eropa dengan skor 4-1 atas Benfica melalui perpanjangan waktu di Wembley. Charlton mencetak dua gol.

1969 – Busby memilih jadi manajer umum

Busby nyaris membawa MU sebagai salah satu klub terhebat di Eropa, namun ia memutuskan untuk sebuah posisi di latar belakang sebagai manajer umum, sehingga kursinya diberikan kepada Wilf McGuinness untuk menjadi pelatih baru klub. Akibatnya, McGuinness gagal menghasilkan prestasi, dan di sinilah awal kemunduran MU yang tak terduga.

1974 – Degradasi mendorong terjadinya perubahan besar untuk kembali promosi

Secara mengejutkan, MU degradasi ke divisi dua, hanya enam tahun setelah merajai Eropa. Hal ini mendorong Tommy Docherty untuk membangun tim baru dan kembali ke divisi utama.

1976 – Kekalahan di final Piala FA untuk pertama kalinya selama satu dasawarsa

MU mencapai final Piala FA untuk pertama kalinya dalam 13 tahun terakhir dan secara mengejutkan dikalahkan oleh Southampton. Hasil ini merupakan kekalahan pertama dalam lima kali final selama sepuluh tahun di saat sepakbola mulai disiarkan langsung di televisi ke seluruh dunia. Akibat tayangan langsung ini, fans MU di seluruh dunia meningkat pesat.

1977 – Manajer dipecat akibat skandal

Docherty, manajer MU, terbukti menjalani perselingkuhan dengan Mary Brown, istri dari terapis klub yang bernama Laurie. Akibatnya, klub mendepak Docherty karena malu dengan kasus ini, dan menunjuk Dave Sexton — bekas manajer Queens Park Rangers — sebagai penggantinya.

1980 – Ketua klub diselidiki, sehingga anaknya mengambilalih

World In Action menuduh Louis Edwards, ketua klub sejak 1965, sebagai tersangka dalam kasus penjualan industri daging dan menyuap orangtua dari pemain-pemain tingkat schoolboy. Otoritas menyelidiki kasus ini tapi Edwards meninggal, sehingga anaknya, Martin, mengambilalih posisi ketua klub.

1981 – Atkinson membawa Robson dan MU konsisten di Old Trafford

Manajer Dave Sexton dituduh menerapkan permainan bola yang terlalu membosankan. Ron Atkinson ditunjuk sebagai manajer baru dan menghasilkan gaya permainan yang lebih menarik. Ia menggaet pemain tim nasional Inggris, Bryan Robson, dari klub West Bromwich Albion, sekaligus membantu klub menembus empat besar selama lima tahun berturut-turut.

1984 – Maradona dan Barcelona dikejutkan

Setelah kalah 2-0 oleh Barcelona dalam pertemuan pertamanya di perempat-final Piala Winners, MU kembali tampil menakjubkan di Old Trafford untuk mengalahkan klub raksasa Spanyol yang kala itu diperkuat Diego Maradona. Mereka membantai Barca dengan skor 3-0, Robson mencetak dua gol ditambah satu dari Frank Stapleton.

1985 – Topskor Whiteside memastikan gelar Piala FA

Norman Whiteside mencetak gol di final Piala FA dan juga final Piala Liga pada 1983. Dua tahun berikutnya, hal yang sama terulang. MU juara Piala FA 1985 atas Everton melalui gol tunggal Whiteside di babak perpanjangan waktu. MU tampil dengan sepuluh pemain setelah Kevin Moran menjadi pemain pertama yang diusir wasit dalam sejarah final Piala FA.


1986 – Ferguson tiba, manajemen berubah

Atkinson sudah berusaha keras, namun gagal mendatangkan titel liga buat MU, sehingga Ferguson menjadi manajer pada pertengahan musim. Gaya manajemennya yang keras mengakhiri budaya mabuk-mabukan bagi para pemain. Ferguson juga mengawali proses panjang reformasi sistem pembinaan pemain muda klub.

1988 – Giggs hadir sebagai pemain paling berbakat

Ryan Giggs bermain di Manchester City sebagai schoolboy, namun, pemain yang dijuluki Welsh Wizard ini ditemukan oleh Ferguson dan akhirnya Giggs cenderung memilih MU. Ferguson kemudian mengakui, seandainya Giggs tetap di City, MU tidak mungkin meraih prestasi.

1989 – Usaha Knighton untuk membeli klub gagal total

MU nyaris dibeli oleh Michael Knighton. Pada pertandingan pertama musim, MU dikalahkan Arsenal, dan akhirnya Knighton gagal membeli klub karena tak mampu mencari pendukung.

1990 – Gol dari Robins menyelamatkan posisi Ferguson

Ferguson nyaris dipecat setelah tiga musim tanpa gelar. Tapi gol tunggal dari Mark Robins di putaran ketiga Piala FA di kandang Nottingham Forest menjadi awal kenaikan MU.

1991 – Hughes menjadi pahlawan Ferguson

Ferguson memimpin MU untuk menang 2-1 atas Barcelona di Piala Winners melalui dua gol Mark Hughes. Kemenangan ini merupakan titik awal MU untuk menjadi klub terkaya dunia.

1992 – Cantona tiba di Old Trafford setelah membawa Leeds juara

MU nyaris meraih titel pertama di liga sejak 25 tahun terakhir. Leeds United yang diperkuat Eric Cantona menggagalkan usaha MU itu. Namun pada musim berikutnya, striker Prancis itu dibeli MU dengan nilai transfer 1,2 juta poundsterling. Pengaruh Cantona selama lima tahun berikutnya berdampak luar biasa terhadap semangat klub untuk kembali merajai Inggris.

1993 – Masa penantian telah berakhir, Bruce dan Keane memberikan MU titel pertama sejak 1967

Tahun yang sangat berarti. MU mengakhir masa penantian 26 tahun setelah meraih titel atas Aston Villa. Steve Bruce mencetak gol kemenangan ke gawang Sheffield Wednesday. Tak lama kemudian, Roy Keane menjadi rekor transfer termahal di Inggris kala itu, dengan biaya 3,75 juta poundsterling dari Nottingham Forest.

1995 – Gagal meraih gelar ganda

Gelar Liga Primer Inggris ditentukan pada hari terakhir, dan Blackburn Rovers berjaya. MU juga digagalkan Everton di final Piala FA. Ferguson tentunya ingin melupakan musim, terutama setelah kalah di kandang Barcelona di Liga Champions dengan skor telak 4-0.

1995 – Tendangan kung-fu Cantona berakibat fatal

Seorang pendukung di Selhurst Park memaki Cantona, yang mendorongnya untuk melakukan tendangan kung-fu terhadap dada pendukung tersebut. Akibatnya, Cantona dikenakan sanksi larangan main selama delapan bulan.

1999 – Sukses meraih Treble

Musim yang spektakuler. Dua gol dalam injury time di final Liga Champions memastikan kemenangan MU secara dramatis, dengan skor 2-1 atas Bayern Munich. Pada musim ini, MU meraih tiga gelar sekaligus, karena sebelumnya memenangkan Liga Primer Inggris dan Piala FA.

2000 - Piala FA tanpa juara bertahan

FA meminta MU untuk bermain di Brasil dalam rangka Kejuaraan Dunia Antarklub, sebagai usaha Inggris untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006. MU terpaksa mengorbankan perannya di Piala FA.

2002 - Ferguson membatalkan rencananya untuk pension

Ferguson mengurungkan niatnya untuk pensiun pada akhir musim 2001/02. Pada tahun yang sama, MU menyetujui kontrak 13 tahun bersama Nike, yang nilainya mencapai 300 juta poundsterling.

2003 – Ronaldo menggantikan Beckham

Ferguson berang terhadap David Beckham karena gagal menjaga lawan ketika Arsenal mencetak gol di Old Trafford. Hal itu membuat Ferguson menendang sepatu yang mengiris Beckham di atas matanya. Beckham dijual ke Real Madrid dan Ferguson menggaet Cristiano Ronaldo.

2004 – Ferguson beli Rooney

Setelah berhasil mendatangkan Ronaldo ke Old Trafford, MU mengeluarkan dana 27 juta poundsterling untuk membeli Wayne Rooney dari Everton. Ini merupakan investasi besar Ferguson untuk membangun tim muda lagi.

2005 – MU dibeli jutawan AS dan klub berhutang

Klub tanpa hutang dibeli oleh Malcolm Glazer, seorang jutawan di bisnis olahraga Amerika Serikat, sehingga keuangan klub merosot tajam. Glazer dan keluarga membeli MU dengan dana 790 juta poundsterling. Banyak fans yang kecewa, sehingga mereka mendirikan klub FC United of Manchester.

2007 – Gelar liga kembali ke Old Trafford

Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney dan kawan-kawan memenuhi janjinya untuk membantu MU menjuarai Liga Primer Inggris untuk pertama kalinya sejak 2003, sekaligus mengakhiri dominasi Chelsea selama dua musim sebelumnya.

2008 – MU memastikan gelar ganda

The Red Devils meraih gelar Champions Eropa untuk ketiga kalinya dan titel Inggris untuk ke-17 kalinya. Ronaldo mencetak 42 gol di semua kompetisi musim ini, dan Ryan Giggs menjadi pemain MU dengan jumlah penampilan terbanyak (759 kali) setelah mengalahkan rekor Sir Bobby Charlton.


Kejelasan

Anak Perempuan Penemu Makam Penyebar Islam Sempat Kesurupan




(File detiksurabaya)

Sumenep - Penemu makam yang diyakini sebagai penyebar agama Islam di Dusun Kampung Baru, Desa Pandian, Kecamatan Kota, Sumenep, Madura sempat merasakan keanehan yang terjadi pada putrinya.

Nita, putri Sunarto yang masih berumur 16 tahun sempat kerasukan salah satu roh makam tersebut. Saat kerasukan tersebut, Nita bicara layaknya seorang permaisuri raja. Bahasanya halus dan sikapnya terlihat wibawa.

Saat itu dalam kondisi tidak sadar, Nita menyampaikan terima kasih telah membersihkan makam tersebut. "Terima kasih ya, kuburan (makam) saya telah dibersihkan. Tolong, jaga baik-baik," kata Sunarto, kepada detiksurabaya.com, menirukan ucapan putrinya saat kerasukan roh, Senin (7/3/2011).

Putrinya yang kerasukan, memperkenalkan jika salah satu dari tujuh kuburan itu bernama Siti Aisyah, yakni cucu Syekh Sayyid Abdullah. Letaknya paling timur. "Saya sangat terkejut, kenapa putri saya bicara seperti itu. Tapi, kondisinya tidak sadar," ucapnya.

Tidak lama berselang, Nita sadar kembali. Saat ditanya, dia tidak merasakan apa-apa dan
sudah lupa apa yang dibicarakan. "Saya baru sadar jika roh itu menyusup ke putri saya. Sekarang sudah tidak ada masalah. Putri saya tenang-tenang saja," kenangnya.

Dia menjelaskan, tujuh makam yang baru ditemukan itu terdiri dari 3 orang laki-laki dan sisanya perempuan. Itu dibuktikan dengan perbedaan nisan. "Nisan laki-laki dan perempuan kan beda," terangnya.

Sebelum putrinya kesusupan roh, ada batu nisan yang salah menempatkan yakni nisan paling timur itu diberi nisan laki-laki, ternyata yang benar nisan perempuan. "Yaitu, yang merasuk ke putri saya. Dan menjelaskan jika perempaun. Akhirnya nisan itu saya beri nisan perempaun yang ditemukan tak jauh dari lokasi," terangnya.

Saat ini, warga setempat terus bergotong royong membersihkan lokasi makam yang baru ditemukan 10 Februari 2011 lalu. Selain itu, juga memberi keramik di sekitarnya sebagai tempat duduk para peziarah.

"Peziarah biar nyaman, maka diberi keramik dibagian barat batu nisan," tandasnya.
(bdh/bdh)
Kejelasan